Daun juga berfungsi sebagai alat ekskresi pada peristiwa evaporasi dan gutasi serta sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2 dengan adanya stoma dan gutatoda atau emisarium. Secara anatomis daun tersusun dari jarinan epidermis (atas dan bawah), jaringan parenkim atau mesofil (palisade dan bunga karang), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun
Jarungan penyusun daun adalah sebagai berikut:
Epidermis
Epidermis umumnya tersusun dari selapis sel yang tidak berklorofil, terdapat pada permukaan atas dan bawah daun dengan fungsi sebagai pelindung. Epidermis pada permukaan atas daun biasanya di lapisi kutikula dan zat kitin, terdapat sedikit stomata jika dibandingkan dengan permukaan bawah daun. Stomata adalah celah yang terbentuk dari dua sel epidermis yang fungsinya berubah. Epidermis ada juga yang berubah menjadi trikoma (rambut).
Mesofil
Mesofil tersusun dari jaringan parenkim dan letaknya diantara epidermis atas dan bawah, sering disebut daging daun. Dinding sel tipis dan kaya akan kloroplas yang berfungsi untuk fotosintesis. Mesofil terdiri atas jarinan palisade yang tersusun tegak (jaringan pagar atau jaringan tiang). Jaringan bunga karang tersusun dari sel-sel yang bentuknya bulat, banyak rongga antar sel dengan kloroplas yang tidak sebanyak pada jaringan palisade.
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun merupakan akhir dari xilem dan permulaan dari floem. Unsur hara yang berasal dari akar di proses di dalam daun menjadi zat organik. Zat organik yang dihasilkan dikirim ke sel-sel tubuh melalui floem, sedangkan zat sisa di buang melalui daun. Pada daun sering di dapatkan kelenjar yang menghasilkan inyak dan memiliki bau yang khas.
SUMBER = http://budisma.net/2015/06/struktur-dan-fungsi-jaringan-pada-daun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar